Kamis, 11 Juni 2015

Cari-Ilmu | Makalah Al-Qur'an dan Sainstek


MAKALAH
AL-QURAN & EKSOBIOLOGI
Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Al Quran & Sainstek dengan dosen Drs. KH. Muchotob Hamzah, MM.



DISUSUN OLEH :
Laras Anggun Wardhani (8010081)
Layly Nurul Qomariah (8010082)


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2012




















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hampir menjadi kesepakatan dunia bahwa makhluk hidup tidak hanya di bumi karena sangat egois jika kita meng-klaim bahwa di jagad raya seluas ini hanya ada kita saja yang menghuninya. Mungkin makhluk tersebut ada yang berwujud jasad renik dan mikroba yang lain. Akan tetapi banyak pengkaji memperdebatkan antara ada dan tidak adanya eksobio yang berwujud makhluk melata atau daab-bah. Masih ada pengkaji yang serta merta mengamini setiap berita adanya piring terbang yang dikendarai eksobio/alien/ETI/ETV turun ke bumi tanpa meneliti lebih lanjut. Mereka secara membuta langsung mempercayainya sementara pengkaji lain ada pula yang telah terkungkung dengan fikirannya sendiri bahwa eksobio, apalagi UFO dan apapun namanya sebagai pseudo science.
Hal tersebut memicu keingintahuan kami tentang eksobio dan mengkaitkannya dengan ayat – ayat Al-Qur’an untuk mencari kebenarannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan eksobiologi dan tafsirannya menurut beberapa ahli?
2.      Seperti apakah pendapat para pengkaji eksobiologi?

C.    Tujuan & Manfaat
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah Al-Qur’an dan Sainstek serta agar kita mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan eksobio beserta tafsirannya menurut beberapa ahli dan mengetahui pula pendapat para pengkaji eksobio.
Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah penulis dan pembaca mengetahui tentang ayat-ayat Al-Qur’an tentang eksobiologi beserta tafsirannya menurut beberapa ahli dan mengetahui pula pendapat para pengkaji eksobio.
BAB II
PEMBAHASAN

Eksobiologi adalah ilmu yang membahas makhluk hidup angkasa luar atau luar bumi. Meskipun ilmu ini belum mendapat pengakuan mayoritas ilmuwan, akan tetapi keberadaannya telah menyita perhatian mereka. Penelitian tentang kehidupan angkasa luar, dapat dibilang masih sangat langka. Hal ini dikarenakan masih banyak perdebatan tentang keberadaannya. Sebagian ahli ada yang percaya dan sebagian ahli yang lain menganggap hanya sekedar lelucon bahkan ilusi dan halusinasi.

A.    Ayat – Ayat Al-Qur’an Tentang Eksobiologi
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat – ayat yang berkaitan dengan eksobiologi, diantaranya :

Artinya : “Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (An Nahl [16]:8)
Artinya : “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.” (An Nahl [16]:49)
Artinya : “Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (Asy Syuura [42]:29)
B.     Tafsir Ayat – Ayat Eksobio
1.      Sayid Husin Ath-Thabathaba’i
Firman Allah : “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi, yakni hanya kepada-Nya lah tunduk dan patuh dengan tunduk dan kepatuhan dalam bentuk yang sebenarnya, yang merupakan hakikat dari sujud, karena sesungguhnya hak Allah Ta’ala adalah untuk disembah dan bersujud hanya kepada-Nya.
Dengan demikian ayat tersebut menunjukkan bahwa pada selain bumi ini, yakni di langit, terdapat sesuatu yang melata, sebagai penghuni dan hidup di sana.
2.      Imam Al-Alusi
“Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi atas segala keunikan ciptaan yang ada padanya, sesungguhnya langit dengan bentuk dan sifatnya menunjukkan keberadaan Tuhan Yang Maha Mulia Yang Sangat Agung, barangsiapa yang sedikit memiliki perhatian dan perasaan, maka ia akan berteguh dengan perasaannya untuk menetapkan ketidakmungkinan munculnya langit dari karakter ketiadaan (dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya), kalimat tersebut disandarkan pada kata “As-Samaawat”, yakni dan diantara tanda – tanda kebesaran-Nya adalah menciptakan makhluk – makhluk yang bertebaran.
3.      Agus N. Cahyo
Agus N. Cahyo menganalisis surat An-Nahl ayat 8 : “Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”, “ayat di atas menjelaskan mengenai kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh manusia seperti kuda, keledai, unta dan semacamnya sebagai alat untuk dijadikan kendaraan / tumpangan. Di zaman modern seperti ini, kuda dan unta juga bisa dianalogikan dengan mobil, sepeda motor, atau kereta yang juga bisa sama – sama membawa penumpang. Khusus mengenai UFO, dalam surat An-Nahl ayat 8, Allah SWT berfirman bahwa Dia juga menciptakan kendaraan yang tidak (belum) diketahui oleh manusia”.
Selanjutnya Agus N. Cahyo menyatakan : “kendaraan tersebut, baik yang digerakkan dengan tenaga hewan maupun dari mesin, seperti mobil dan kapal terbang, sama – sama menggunakan tenaga tolak ke belakang untuk bisa maju ke depan. Hal ini menandakan bahwa pada dasarnya kedua macam kendaraan tersebut memiliki prinsip yang sama, yaitu menggunkan tenaga tolak untuk bisa maju. Maka dari sini muncul pemikiran, adakah kendaraan yang memiliki daya tolak sekaligus daya dorong untuk bisa bergerak? Jawabannya adalah mungkinlah kendaraan seperti itu yang dirujuk sebagai “apa yang tidak (belum) diketahui manusia” seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl di atas”.

C.    Pendapat Para Pengkaji Eksobio
1.      Tidak Ada Eksobio Sebangsa Manusia
a.       Donald Brownlee
Sebagian astronom menyatakan bahwa selain di bumi tidak terdapat eksobio (makhluk hidup angkasa luar). Karena meskipun terdapat trilliunan planet di galaksi kita, galaksi Kabut Susu (Milky Way), belum ditemukan planet yang mirip keadaan bumi sehingga kondusif untuk kehidupan. Bila kita masuk ke dalam orbit tata surya kita, zona yang hanya dapat dihuni oleh makhluk hidup seperti kita ternyata sangatlah sempit yaitu dalam suatu zona yang disebut sebagai circumstellar habitable zone. Zona tersebut dimulai dari luar orbit Venus dan berakhir sebelum orbit Mars. Demikian juga Solar System kita (Sun) sebagai salah satu dari 200 milyar bintang (stellar system) dalam Galaksi Bima Sakti, ternyata juga berada dalam zona sempit yang disebut Galactic Habitable Zone (Zona Galaksi Tepat Huni). Zona ini kaya dengan unsur – unsur logam, antara lain besi (Fe) dan nikel (Ni) yang membuat planet bumi mempunyai inti dan besi sehingga dapat membuat selubung magnet sebagai pelindung dari ancaman badai magnetik dan matahari.
Lebih lanjut menurut Donald Brownlee, tidak semua planet bisa dihuni makhluk hidup. Ada sebelas syarat agar sebuah planet dapat menampung kehidupan yaitu :
1.      Within galactical habitable zone. Planet tersebut harus berada dalam zona hunian yang tepat dalam galaksi.
2.      Within circumstellar habitable zone. Planet tersebut harus berada dalam zona hunian lintasan bintang.
3.      Protected by giant planet. Planet tersebut harus berada dalam suatu sistem planet raksasanya, yang dapat melindungi planet lain dari benturan asteroid atau komet.
4.      Orbiting in correct type of star. Planet tersenut harus berada dalam orbit bintang yang tepat, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
5.      Orbited by large moon. Planet tersebut harus berada di planet dengan satelitnya yang besar dan dapat menstabilkan porosnya.
6.      Terrestrial planet. Planet tersebut harus merupakan planet terrestrial seperti bumi, yaitu planet yang komposisi utamanya tersusun dari batuan silica (Sio2).
7.      Plate tectonic. Planet tersebut harus merupakan sebuah planet yang mempunyai kerak cukup tebal untuk melakukan dan melanjutkan kegiatan lempeng tektonik.
8.      Magnetic field. Planet tersebut harus mempunyai cukup panas di intinya, dan masih mengitari inti besi cair, sehingga dapat menghasilkan perisai magnetis.
9.      Oxygen rich atmosphere. Planet tersebut harus memiliki lapisan atmosfer yang kaya akan zat asam (O2), sehingga organism kompleks dapat hidup.
10.  Liquid water. Planet tersebut harus mempunyai air yang berbentuk zat cair agar dapat menunjang sebuah kehidupan.
11.  Ratio of liquid water and continents. Planet tersebut harus mempunyai perbandingan luas yang tepat antara air dan perisai benuanya demi menunjang keragaman kehidupan, keragaman hayati, dan makhluk kompleks seperti kita.

Perhitungan kemungkinan untuk menemukan sebuah planet yang mirip dengan planet bumi di alam semesta ini, minimal mempunyai perbandingan 1:1.000.000.000.000 (triliun) dalam sebuah kumpulan 100 milyar galaksi (gugusan bintang) yang selama ini teramati secara sains.
b.      Thomas Jamaluddin
Pada waktu terjadi ada crop circle di Sleman Jogjakarta 2011 lalu, sebagai ahli riset di Lapan diwawancarai oleh Metro TV. Apakah crop circle adalah buatan eksobio / UFO? Maka dia menjawab bahwa crop circle tidak ada indikasi buatan makhluk UFO, bahkan ia tandaskan bahwa UFO adalah salah satu dari tiga pseudo science.
Bagi Thomas, eksobio dengan pesawat UFO-nya adalah sebagai fatamorgana. Ia hanya ada dalam fiksi, bukan dalam dunia nyata. Semua laporan penampakan oleh ribuan orang hanyalah kesalahan pandangan belaka.
c.       Evan Irawan Akbar
Pengamat muda ini adalah kordinator pengamatan langit di Boscha Lembang Bandung milik Institut Teknologi Bandung, dia termasuk orang yang tidak percaya adanya makhluk cerdas angkasa luar sebangsa manusia/ETI/UFO-nauts.
Akan tetapi dia sempat menunjukkan laptop dengan gambar jasad renik yang dia katakan berada pada batu meteor dari Planet Mars yang jatuh di Antartika. Disamping itu, dia ceritakan bahwa NASA telah mendaftar para relawan yang bersedia dikirim ke Mars dengan jaminan tidak pulang ke Bumi. Karena selama ini modul yang diturunkan ke Mars dari roketnya, tidak pernah kembali. Modul yang dilengkapi robot itu dipandang belum mewakili akurasi data yang dirasakan apa yang terjadi, maka mereka mengharapkan relawan. Katanya, sampai bulan Januari 2011 pendaftarannya sudah mencapai 400 orang.

2.      Eksobio / UFO-nauts Sebangsa Manusia
a.       Anis Mansour
Anis Mansour menulis buku khusus dengan judul Alladziina Habathuu Min as-Samaa’ yang artinya “Mereka Yang Turun Dari Langit”. Dalam buku tersebut dia menulis : “dalam legenda Mahabarata dan Ramayana kita mendapatkan halaman-halaman yang berbicara tentang alat-alat silinder terbang, yang bergerak di udara di semua arah, dan menimbulkan api disekitarnya. Ada orang yang menaikinya, membawanya turun ke bumi atau naik dari bumi ke langit”. Jadi menurut Mansour, di langit ada makhluk hidup sebangsa manusia yang mempunyai teknologi super canggih terbang ulang alik dari langit ke bumi dan dari bumi ke langit.
Pada peristiwa yang lain, tahun “1957 seorang ilmuwan istana Topkapi Istambul menemukan sebuah peta milik bajak laut Pery Riche yang menggambarkan situasi kutub selatan secara cermat dan mustahil dibuat saat itu tanpa pemotretan dari udara”. Hal itu tentu membuktikan bahwa soal terbang menerbang yang terkait dengan bumi ini sudah sangat lama, tidak sebagaimana diketahui banyak orang bahwa kapal terbang baru ada sejak tahun 1918 oleh Wright bersaudara dari Amerika Serikat yang dirintis oleh Abbas Bin Firnas dari Andalusia 200 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Ada fakta yang lebih spektakuler ketika Prof. Alberto Toli, direktur museum Mesir di Vatikan telah menemukan kertas papyrus yang rusak, tetapi ia meminta egiptolog, Boris Roosevelt, untuk menerjemahkannya. Ternyata “kertas ini berbicara tentang piring-piring terbang yang datang dan pergi, dengan warna-warna yang mempesona dan tanpa suara. Yang penting adalah piring-piring terbang ini tidak membahayakan siapapun”. Keterangan tersebut sama dengan laporan Edward Condon yang berjumlah seribu halaman dan melibatkan seluruh ilmuan ruang angkasa, pesawat terbang, dan observatorium Amerika. Dalam bagian lain, Anis Mansour menerangkan tentang peristiwa yang menggemparkan adanya benda jatuh di Siberia yang sangat terkenal itu. Peristiwa Siberia 1908 terjadi ledakan yang membakar hutan, menghancurkan rumah dan mengobarkan langit Eropa selama beberapa hari, semula ditafsirkan sebagi kejatuhan meteorit raksasa. “Tetapi pada tahun1976, para ahli Uni Soviet akhirnya menemukan fakta bahwa apa yang terjadi sebenarnya sebuah pesawat antariksa yang dioperasikan dengan teknologi nuklir mengalami kerusakan lalu memasuki lapisan atmosfer dan terbakar sebelum menyentuh bumi. Terbukti bahwa peristiwa itu tidak meninggalkan bekas apa-apa, selain menyuburkan tanah di kawasan yang terkena langsung”.
“Kemudian para astronom Amerika dating ke Mesir ditemani oleh Dr. Faruq al-Baz. Kami bersama-sama mengunjungi Museum Kairo. Di sana, kami terpaku di depan pesawat terbang bersayap dua. Sebuah pesawat terbang Mesir kuno yang berusia 3000 tahun”. Hal ini membuktikan bahwa penerbangan antar benda planet sudah berjalan ribuan tahun.
b.      Dedy Suardi
Dalam bukunya yang berjudul Catastrophe Terakhir : Kajian Ilmiah Terhadap Enigma Cipta Ilahiya, Dedy secara meyakinkan memaparkan adanya kehidupan di luar planet bumi. Dia memulainya dengan mengutip ayat Al-Qur’an Surat Asy-Syuura [42]:29.
“Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (Asy-Syuura [42]:29).
Daab-bah artinya mahluk melata. Dan menurut ayat di atas, Tuhan menebarkan makhluk melata tersebut tidak cuma di planet bumi saja, namun di segenap alam semesta. Pemahaman Dedy dalam hal ini sejalan dengan banyak mufasir terkenal sejak masa-masa awal Islam.
Dalam halaman lain, Dedy menuturkan : “Akhir-akhir ini kita dengar tentang ditemukannya bakteri-bakteri yang memakan elektron! Dua orang sarjana AS yang menemukannya terus-menerus mempelajarinya sehingga akhirnya mereka berhasil membuat sel listrik (bakteri) yang berprinsip pada kerja bakteri-bakteri pemakan elektron tersebut”.
Selanjutnya Dedy menukik pada pengertian daab-bah yang biasa diartikan sebagai makhluk melata : “Para penimba ilmu yang sejati! Daab-bah yang dimaksudkan dalam surat Asy-Syuura ayat 29 dan An-Nahl ayat 49 tersebut belum menjelaskan kepada kita apakah itu sekedar jenis binatang melata atau makhluk berakal (cerdas) semacam kita? Namun selain kedua ayat ini, ada beberapa ayat dalam Al-Quranul Karim yang menginformasikan adanya atau diciptakan-Nya makhluk-makhluk berakal nun jauh disana, di keluasan ruang semesta raya. Dengan dijumpainya planet-planet yang mengorbit bintang diluar tata surya kita ini, maka bukti-bukti penemuan ilmiah tersebut, setelah data-data detailnya semakin gamblang terdeteksi, mungkin saja dapat merujuk pada informasi kehidupan lain yang telah dinyatakan Al-Qur’an 14 abad yang lampau”.
c.       Dr. Taufiq ‘Ulwan
Dalam kitab Aayaatullaahi al-Mubshirah, Dr. Taufiq ‘Ulwan tak ketinggalan menyinggung adanya eksobio. Meskipun tidak lebih dari 2 halaman, namun dengan sangat gamblang Dr. Taufiq ‘Ulwan membuka dengan pertanyaan : “Pernahkan Makhluk Angkasa Luar Singgah di Bumi?”.
Jawabannya : Pada tahun 1947 pihak kepolisian AS di kota Roswell melakukan sebuah penelitian besar-besaran terhadap sebuah piring terbang (flying soccer) yang jatuh ke bumi beserta beberapa mayat makhluk berakal. Dalam kitab tersebut, Dr. Taufiq ‘Ulwan mengaitkan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Suran An-Nahl [16]:49-50. Meskipun pernyataannya tidak berbeda dengan penulis lain dan merujuk pada peristiwa yang sama, tetapi setidaknya merupakan pengakuan keberadaan eksobio yang relatif masih banyak penentangnya.
d.      Abdurrazaq Naufal
Dalam kitab As-Samaa’ wa Ahlu as-Samaa’, Insinyur satu ini secara panjang lebar menjelaskan keyakinan penulisnya terhadap adanya makhluk angkasa luar sebangsa manusia yang berkendaraan super canggih. Kendaraan mereka ada yang berbentuk cerutu, bulatan telur, dan lain sebagainnya. Berikut ringkasan dari pendapat dan pemaparannya :
“Ada bukti-bukti yang kuat, bahwa piring terbang-piring terbang mempunyai pengaruh juga atas tumbuh-tumbuhan sehingga pada bulan September 1968 telah diadakan sebuah konggres, yang terdiri dari para sarjana dari Chili, Amerika Serika, Inggris dan Uni Soviet mempelajari untuk kenyataan piring terbang dan benda-benda angkasa yang majhul”.
Diantara pengakuan-pengakuan ilmiah yang cukup banyak mengenai sebagian peristiwa-peristiwa ini, yaitu apa yang disebut bahwa semenjak beribu-ribu tahun yang lalu telah beredar di atas Kanada Tengah “bola api” yang ekornya bernyala-nyala, dan diwaktu ia telah berada di atas Dakoda dan Minasota sudah lebih besar dari bulan. Tatkala ia melintasi Illinois terjadilah ledakan dasyat yang menyala di angkasa yang mengakibatkan terpotongnya kayu-kayu rimba, dan lalu lah bola itu membakar pantai-pantai yang berpenduduk dan menghancurkan batu-batu gunung.
Sementara ia terbang dengan kekencangan yang melebihi 144 ribu mil satu jam, lantas ia menubruk bumi dalam wilayah Verginia dan di tengah-tengah wilayah Georgia.

3.      Eksobio / UFO-nauts Adalah Jin dan / Dajjal
a.       Ahmed Hulusi
Dalam bukunya yang berjudul UFO : Ruh, Manusia, atau Jin? (Pendekatan Agama dan Saintifik Atas Jin dan Fenomena Alien) menerangkan secara panjang lebar keberadaan jin atau bahkan dajjal dalam wujud eksobio. Selengkapnya Ahmed Hulusi menyatakan : “banyak orang – orang yang dijerumuskan oleh jin ke dalam situasi yang erat kaitannya dengan halusinasi dan ditampakkan kepada mereka citra – citra dari alien. Di mata Hulusi, alien sebagai salah satu makhluk hidup angkasa luar atau eksobio adalah jin”.
b.      Agus N. Cahyo
Agus N. Cahyo adalah seorang penulis muda yang produktif dalam sebuah buku yang berjudul : Teka-Teki Misterius Segitiga Bermuda; Ragam Fakta, Teori, dan Fenomena yang Mencengangkan dan subjudul : “Makhluk Lain : Alien atau Jin”, ringkasannya sebagai berikut : “selama ini, muncul perdebatan mengenai adanya makhluk lain dari luar angkasa yang bias merambah ke bumi ditambah dengan beberapa penampakan piring terbang. Piring terbang tersebut diduga milik alien, makhluk seperti manusia yang memiliki mata besar dengan tubuh tanpa bulu dan kecil. Benarkah ada alien di dunia ini? Bagaimana Islam memandang hal itu? Ada yang asal menjawab, tetapi sesuai dengan ajaran, yaitu bisa ada bisa tidak. Selama alien itu makhluk, maka sangat mungkin adanya karena selain Khaliq, itu makhluk namanya. Tapi benarkah dia ada, atau jangan – jangan hanya salah satu wujud jenis jin?”.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ayat – ayat Al-Qur’an yaitu surat An-Nahl [16]:8, surat An-Nahl [16]:49, dan surat Asy Syuura [42]:29 mengakui adanya makhluk hidup angkasa luar yaitu sejenis makhluk melata (daab-bah) bukan jin dan malaikat karena kata daab-bah tidak lazim digunakan untuk malaikat. Namun belum bisa dipastikan bahwa eksobio sejenis hewan, dengan kata lain tidak mustahil bahwa daab-bah di langit tersebut sejenis manusia bumi dengan peradaban dan kebudayaan mereka sendiri. Kemungkinan adanya eksobio lebih dikuatkan dengan ditemukannya planet – planet seukuran bumi yang berada di zona tepat huni, wilayah di mana air berbentuk cair.




DAFTAR PUSTAKA

Drs. KH. Muchotob Hamzah, MM. (2011). Mukjizat Al-Qur’an Tentang Eksobiologi, Analisis dalam Perspektif Sains Modern. UNSIQ Wonosobo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar