MAKALAH
AL-QUR’AN & EKSOBIOLOGI
Diajukan untuk memenuhi nilai mata
kuliah Al Quran & Sainstek dengan dosen Drs. KH.
Muchotob Hamzah, MM.
DISUSUN OLEH :
Laras Anggun Wardhani (8010081)
Layly Nurul Qomariah (8010082)
FAKULTAS
TEKNIK DAN ILMU
KOMPUTER
UNIVERSITAS
SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH
DI
WONOSOBO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hampir menjadi kesepakatan dunia bahwa makhluk hidup
tidak hanya di bumi karena sangat egois jika kita meng-klaim bahwa di jagad raya seluas ini hanya ada kita saja yang
menghuninya. Mungkin makhluk tersebut ada yang berwujud jasad renik dan mikroba
yang lain. Akan tetapi banyak pengkaji memperdebatkan antara ada dan tidak
adanya eksobio yang berwujud makhluk melata atau daab-bah. Masih ada pengkaji yang serta merta mengamini setiap berita
adanya piring terbang yang dikendarai eksobio/alien/ETI/ETV turun ke bumi tanpa
meneliti lebih lanjut. Mereka secara membuta langsung mempercayainya sementara
pengkaji lain ada pula yang telah terkungkung dengan fikirannya sendiri bahwa
eksobio, apalagi UFO dan apapun namanya sebagai pseudo science.
Hal tersebut memicu keingintahuan kami tentang eksobio
dan mengkaitkannya dengan ayat – ayat Al-Qur’an untuk mencari kebenarannya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
gambaran ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan eksobiologi dan tafsirannya
menurut beberapa ahli?
2. Seperti apakah pendapat para pengkaji eksobiologi?
C. Tujuan
& Manfaat
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah
Al-Qur’an dan Sainstek serta agar kita mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan eksobio beserta tafsirannya menurut beberapa ahli dan
mengetahui pula pendapat para pengkaji eksobio.
Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah
penulis dan pembaca mengetahui tentang ayat-ayat Al-Qur’an tentang eksobiologi
beserta tafsirannya menurut beberapa ahli dan mengetahui pula pendapat para
pengkaji eksobio.
BAB II
PEMBAHASAN
Eksobiologi
adalah ilmu yang membahas makhluk hidup angkasa luar atau luar bumi. Meskipun
ilmu ini belum mendapat pengakuan mayoritas ilmuwan, akan tetapi keberadaannya
telah menyita perhatian mereka. Penelitian tentang kehidupan angkasa luar,
dapat dibilang masih sangat langka. Hal ini dikarenakan masih banyak perdebatan
tentang keberadaannya. Sebagian ahli ada yang percaya dan sebagian ahli yang
lain menganggap hanya sekedar lelucon bahkan ilusi dan halusinasi.
A. Ayat – Ayat
Al-Qur’an Tentang Eksobiologi
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat – ayat yang
berkaitan dengan eksobiologi, diantaranya :
Artinya : “Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan
Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (An Nahl [16]:8)
Artinya : “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan
semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka
(malaikat) tidak menyombongkan diri.” (An Nahl [16]:49)
Artinya : “Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan
bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia
Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (Asy Syuura
[42]:29)
B. Tafsir Ayat
– Ayat Eksobio
1.
Sayid Husin
Ath-Thabathaba’i
Firman Allah : “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata di bumi”, yakni hanya
kepada-Nya lah tunduk dan patuh dengan tunduk dan kepatuhan dalam bentuk yang
sebenarnya, yang merupakan hakikat dari sujud, karena sesungguhnya hak Allah
Ta’ala adalah untuk disembah dan bersujud hanya kepada-Nya.
Dengan demikian ayat
tersebut menunjukkan bahwa pada selain bumi ini, yakni di langit, terdapat
sesuatu yang melata, sebagai penghuni dan hidup di sana.
2.
Imam Al-Alusi
“Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi” atas segala keunikan
ciptaan yang ada padanya, sesungguhnya langit dengan bentuk dan sifatnya
menunjukkan keberadaan Tuhan Yang Maha Mulia Yang Sangat Agung, barangsiapa
yang sedikit memiliki perhatian dan perasaan, maka ia akan berteguh dengan
perasaannya untuk menetapkan ketidakmungkinan munculnya langit dari karakter
ketiadaan (dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia
sebarkan pada keduanya), kalimat tersebut
disandarkan pada kata “As-Samaawat”, yakni dan diantara tanda – tanda
kebesaran-Nya adalah menciptakan makhluk – makhluk yang bertebaran.
3. Agus N. Cahyo
Agus N. Cahyo
menganalisis surat An-Nahl ayat 8 : “Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai,
agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan
apa yang kamu tidak mengetahuinya.”, “ayat di atas
menjelaskan mengenai kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh manusia seperti
kuda, keledai, unta dan semacamnya sebagai alat untuk dijadikan kendaraan /
tumpangan. Di zaman modern seperti ini, kuda dan unta juga bisa dianalogikan
dengan mobil, sepeda motor, atau kereta yang juga bisa sama – sama membawa
penumpang. Khusus mengenai UFO, dalam surat An-Nahl ayat 8, Allah SWT berfirman
bahwa Dia juga menciptakan kendaraan yang tidak (belum) diketahui oleh
manusia”.
Selanjutnya Agus N.
Cahyo menyatakan : “kendaraan tersebut, baik yang digerakkan dengan tenaga
hewan maupun dari mesin, seperti mobil dan kapal terbang, sama – sama
menggunakan tenaga tolak ke belakang untuk bisa maju ke depan. Hal ini
menandakan bahwa pada dasarnya kedua macam kendaraan tersebut memiliki prinsip
yang sama, yaitu menggunkan tenaga tolak untuk bisa maju. Maka dari sini muncul
pemikiran, adakah kendaraan yang memiliki daya tolak sekaligus daya dorong
untuk bisa bergerak? Jawabannya adalah mungkinlah kendaraan seperti itu yang
dirujuk sebagai “apa yang tidak (belum) diketahui manusia” seperti yang
disebutkan pada surat An-Nahl di atas”.
C. Pendapat
Para Pengkaji Eksobio
1.
Tidak Ada
Eksobio Sebangsa Manusia
a.
Donald Brownlee
Sebagian astronom menyatakan bahwa selain di bumi
tidak terdapat eksobio (makhluk hidup angkasa luar). Karena meskipun terdapat
trilliunan planet di galaksi kita, galaksi Kabut Susu (Milky Way), belum ditemukan planet yang mirip keadaan bumi sehingga
kondusif untuk kehidupan. Bila kita masuk ke dalam orbit tata surya kita, zona
yang hanya dapat dihuni oleh makhluk hidup seperti kita ternyata sangatlah
sempit yaitu dalam suatu zona yang disebut sebagai circumstellar habitable zone. Zona tersebut dimulai dari luar orbit
Venus dan berakhir sebelum orbit Mars. Demikian juga Solar System kita (Sun)
sebagai salah satu dari 200 milyar bintang (stellar
system) dalam Galaksi Bima Sakti, ternyata juga berada dalam zona sempit
yang disebut Galactic Habitable Zone
(Zona Galaksi Tepat Huni). Zona ini kaya dengan unsur – unsur logam, antara
lain besi (Fe) dan nikel (Ni) yang membuat planet bumi mempunyai inti dan besi
sehingga dapat membuat selubung magnet sebagai pelindung dari ancaman badai magnetik
dan matahari.
Lebih lanjut menurut Donald Brownlee, tidak semua
planet bisa dihuni makhluk hidup. Ada sebelas syarat agar sebuah planet dapat
menampung kehidupan yaitu :
1.
Within galactical habitable zone. Planet tersebut harus berada dalam zona hunian yang
tepat dalam galaksi.
2.
Within circumstellar habitable zone. Planet tersebut harus berada dalam zona hunian
lintasan bintang.
3.
Protected by giant planet. Planet tersebut harus berada dalam suatu sistem
planet raksasanya, yang dapat melindungi planet lain dari benturan asteroid
atau komet.
4.
Orbiting in correct type of star. Planet tersenut harus berada dalam orbit bintang
yang tepat, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
5.
Orbited by large moon. Planet tersebut harus berada di planet dengan
satelitnya yang besar dan dapat menstabilkan porosnya.
6.
Terrestrial planet. Planet tersebut harus merupakan planet terrestrial seperti bumi, yaitu
planet yang komposisi utamanya tersusun dari batuan silica (Sio2).
7.
Plate tectonic.
Planet tersebut harus merupakan sebuah planet yang mempunyai kerak cukup tebal
untuk melakukan dan melanjutkan kegiatan lempeng tektonik.
8.
Magnetic field.
Planet tersebut harus mempunyai cukup panas di intinya, dan masih mengitari
inti besi cair, sehingga dapat menghasilkan perisai magnetis.
9.
Oxygen rich atmosphere. Planet tersebut harus memiliki lapisan atmosfer yang
kaya akan zat asam (O2), sehingga organism kompleks dapat hidup.
10. Liquid
water. Planet tersebut harus
mempunyai air yang berbentuk zat cair agar dapat menunjang sebuah kehidupan.
11. Ratio of
liquid water and continents. Planet
tersebut harus mempunyai perbandingan luas yang tepat antara air dan perisai
benuanya demi menunjang keragaman kehidupan, keragaman hayati, dan makhluk
kompleks seperti kita.
Perhitungan kemungkinan untuk menemukan sebuah planet
yang mirip dengan planet bumi di alam semesta ini, minimal mempunyai
perbandingan 1:1.000.000.000.000 (triliun) dalam sebuah kumpulan 100 milyar
galaksi (gugusan bintang) yang selama ini teramati secara sains.
b.
Thomas
Jamaluddin
Pada waktu terjadi ada crop circle di Sleman Jogjakarta 2011 lalu, sebagai ahli riset di
Lapan diwawancarai oleh Metro TV. Apakah crop
circle adalah buatan eksobio / UFO? Maka dia menjawab bahwa crop circle tidak ada indikasi buatan
makhluk UFO, bahkan ia tandaskan bahwa UFO adalah salah satu dari tiga pseudo science.
Bagi Thomas, eksobio dengan pesawat UFO-nya adalah
sebagai fatamorgana. Ia hanya ada dalam fiksi, bukan dalam dunia nyata. Semua
laporan penampakan oleh ribuan orang hanyalah kesalahan pandangan belaka.
c.
Evan Irawan
Akbar
Pengamat muda ini adalah kordinator pengamatan langit
di Boscha Lembang Bandung milik Institut Teknologi Bandung, dia termasuk orang
yang tidak percaya adanya makhluk cerdas angkasa luar sebangsa
manusia/ETI/UFO-nauts.
Akan tetapi dia sempat menunjukkan laptop dengan
gambar jasad renik yang dia katakan berada pada batu meteor dari Planet Mars
yang jatuh di Antartika. Disamping itu, dia ceritakan bahwa NASA telah
mendaftar para relawan yang bersedia dikirim ke Mars dengan jaminan tidak
pulang ke Bumi. Karena selama ini modul yang diturunkan ke Mars dari roketnya,
tidak pernah kembali. Modul yang dilengkapi robot itu dipandang belum mewakili
akurasi data yang dirasakan apa yang terjadi, maka mereka mengharapkan relawan.
Katanya, sampai bulan Januari 2011 pendaftarannya sudah mencapai 400 orang.
2.
Eksobio / UFO-nauts
Sebangsa Manusia
a.
Anis Mansour
Anis Mansour menulis buku khusus dengan judul Alladziina Habathuu Min as-Samaa’ yang
artinya “Mereka Yang Turun Dari Langit”. Dalam buku tersebut dia menulis :
“dalam legenda Mahabarata dan Ramayana kita mendapatkan halaman-halaman yang
berbicara tentang alat-alat silinder terbang, yang bergerak di udara di semua
arah, dan menimbulkan api disekitarnya. Ada orang yang menaikinya, membawanya
turun ke bumi atau naik dari bumi ke langit”. Jadi menurut Mansour, di langit
ada makhluk hidup sebangsa manusia yang mempunyai teknologi super canggih
terbang ulang alik dari langit ke bumi dan dari bumi ke langit.
Pada peristiwa yang lain, tahun “1957 seorang ilmuwan
istana Topkapi Istambul menemukan sebuah peta milik bajak laut Pery Riche yang
menggambarkan situasi kutub selatan secara cermat dan mustahil dibuat saat itu
tanpa pemotretan dari udara”. Hal itu tentu membuktikan bahwa soal terbang
menerbang yang terkait dengan bumi ini sudah sangat lama, tidak sebagaimana
diketahui banyak orang bahwa kapal terbang baru ada sejak tahun 1918 oleh
Wright bersaudara dari Amerika Serikat yang dirintis oleh Abbas Bin Firnas dari
Andalusia 200 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Ada fakta yang lebih spektakuler ketika Prof. Alberto
Toli, direktur museum Mesir di Vatikan telah menemukan kertas papyrus yang
rusak, tetapi ia meminta egiptolog, Boris Roosevelt, untuk menerjemahkannya.
Ternyata “kertas ini berbicara tentang piring-piring terbang yang datang dan
pergi, dengan warna-warna yang mempesona dan tanpa suara. Yang penting adalah
piring-piring terbang ini tidak membahayakan siapapun”. Keterangan tersebut
sama dengan laporan Edward Condon yang berjumlah seribu halaman dan melibatkan
seluruh ilmuan ruang angkasa, pesawat terbang, dan observatorium Amerika. Dalam
bagian lain, Anis Mansour menerangkan tentang peristiwa yang menggemparkan
adanya benda jatuh di Siberia yang sangat terkenal itu. Peristiwa Siberia 1908
terjadi ledakan yang membakar hutan, menghancurkan rumah dan mengobarkan langit
Eropa selama beberapa hari, semula ditafsirkan sebagi kejatuhan meteorit
raksasa. “Tetapi pada tahun1976, para ahli Uni Soviet akhirnya menemukan fakta
bahwa apa yang terjadi sebenarnya sebuah pesawat antariksa yang dioperasikan
dengan teknologi nuklir mengalami kerusakan lalu memasuki lapisan atmosfer dan
terbakar sebelum menyentuh bumi. Terbukti bahwa peristiwa itu tidak
meninggalkan bekas apa-apa, selain menyuburkan tanah di kawasan yang terkena
langsung”.
“Kemudian para astronom Amerika dating ke Mesir
ditemani oleh Dr. Faruq al-Baz. Kami bersama-sama mengunjungi Museum Kairo. Di
sana, kami terpaku di depan pesawat terbang bersayap dua. Sebuah pesawat
terbang Mesir kuno yang berusia 3000 tahun”. Hal ini membuktikan bahwa
penerbangan antar benda planet sudah berjalan ribuan tahun.
b.
Dedy Suardi
Dalam bukunya yang berjudul Catastrophe Terakhir : Kajian Ilmiah Terhadap Enigma Cipta Ilahiya,
Dedy secara meyakinkan memaparkan adanya kehidupan di luar planet bumi. Dia
memulainya dengan mengutip ayat Al-Qur’an Surat Asy-Syuura [42]:29.
“Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi
dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha
Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (Asy-Syuura [42]:29).
Daab-bah artinya mahluk
melata. Dan menurut ayat di atas, Tuhan menebarkan makhluk melata tersebut
tidak cuma di planet bumi saja, namun di segenap alam semesta. Pemahaman Dedy
dalam hal ini sejalan dengan banyak mufasir terkenal sejak masa-masa awal
Islam.
Dalam halaman lain,
Dedy menuturkan : “Akhir-akhir ini kita dengar tentang ditemukannya
bakteri-bakteri yang memakan elektron! Dua orang sarjana AS yang menemukannya
terus-menerus mempelajarinya sehingga akhirnya mereka berhasil membuat sel
listrik (bakteri) yang berprinsip pada kerja bakteri-bakteri pemakan elektron
tersebut”.
Selanjutnya Dedy
menukik pada pengertian daab-bah yang
biasa diartikan sebagai makhluk melata : “Para penimba ilmu yang sejati! Daab-bah yang dimaksudkan dalam surat
Asy-Syuura ayat 29 dan An-Nahl ayat 49 tersebut belum menjelaskan kepada kita
apakah itu sekedar jenis binatang melata atau makhluk berakal (cerdas) semacam
kita? Namun selain kedua ayat ini, ada beberapa ayat dalam Al-Quranul Karim
yang menginformasikan adanya atau diciptakan-Nya makhluk-makhluk berakal nun
jauh disana, di keluasan ruang semesta raya. Dengan dijumpainya planet-planet
yang mengorbit bintang diluar tata surya kita ini, maka bukti-bukti penemuan
ilmiah tersebut, setelah data-data detailnya semakin gamblang terdeteksi,
mungkin saja dapat merujuk pada informasi kehidupan lain yang telah dinyatakan
Al-Qur’an 14 abad yang lampau”.
c.
Dr. Taufiq
‘Ulwan
Dalam kitab Aayaatullaahi
al-Mubshirah, Dr. Taufiq ‘Ulwan tak ketinggalan menyinggung adanya eksobio.
Meskipun tidak lebih dari 2 halaman, namun dengan sangat gamblang Dr. Taufiq
‘Ulwan membuka dengan pertanyaan : “Pernahkan Makhluk Angkasa Luar Singgah di
Bumi?”.
Jawabannya : Pada tahun 1947 pihak kepolisian AS di
kota Roswell melakukan sebuah penelitian besar-besaran terhadap sebuah piring
terbang (flying soccer) yang jatuh ke
bumi beserta beberapa mayat makhluk berakal. Dalam kitab tersebut, Dr. Taufiq
‘Ulwan mengaitkan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Suran An-Nahl [16]:49-50.
Meskipun pernyataannya tidak berbeda dengan penulis lain dan merujuk pada
peristiwa yang sama, tetapi setidaknya merupakan pengakuan keberadaan eksobio
yang relatif masih banyak penentangnya.
d.
Abdurrazaq
Naufal
Dalam kitab As-Samaa’
wa Ahlu as-Samaa’, Insinyur satu ini secara panjang lebar menjelaskan
keyakinan penulisnya terhadap adanya makhluk angkasa luar sebangsa manusia yang
berkendaraan super canggih. Kendaraan mereka ada yang berbentuk cerutu, bulatan
telur, dan lain sebagainnya. Berikut ringkasan dari pendapat dan pemaparannya :
“Ada bukti-bukti yang kuat, bahwa piring
terbang-piring terbang mempunyai pengaruh juga atas tumbuh-tumbuhan sehingga
pada bulan September 1968 telah diadakan sebuah konggres, yang terdiri dari
para sarjana dari Chili, Amerika Serika, Inggris dan Uni Soviet mempelajari
untuk kenyataan piring terbang dan benda-benda angkasa yang majhul”.
Diantara pengakuan-pengakuan ilmiah yang cukup banyak
mengenai sebagian peristiwa-peristiwa ini, yaitu apa yang disebut bahwa
semenjak beribu-ribu tahun yang lalu telah beredar di atas Kanada Tengah “bola
api” yang ekornya bernyala-nyala, dan diwaktu ia telah berada di atas Dakoda
dan Minasota sudah lebih besar dari bulan. Tatkala ia melintasi Illinois
terjadilah ledakan dasyat yang menyala di angkasa yang mengakibatkan
terpotongnya kayu-kayu rimba, dan lalu lah bola itu membakar pantai-pantai yang
berpenduduk dan menghancurkan batu-batu gunung.
Sementara ia terbang dengan kekencangan yang melebihi
144 ribu mil satu jam, lantas ia menubruk bumi dalam wilayah Verginia dan di
tengah-tengah wilayah Georgia.
3.
Eksobio /
UFO-nauts Adalah Jin dan / Dajjal
a.
Ahmed Hulusi
Dalam bukunya yang berjudul UFO : Ruh, Manusia, atau Jin? (Pendekatan Agama dan Saintifik Atas Jin
dan Fenomena Alien) menerangkan secara panjang lebar keberadaan jin atau
bahkan dajjal dalam wujud eksobio. Selengkapnya Ahmed Hulusi menyatakan :
“banyak orang – orang yang dijerumuskan oleh jin ke dalam situasi yang erat
kaitannya dengan halusinasi dan ditampakkan kepada mereka citra – citra dari
alien. Di mata Hulusi, alien sebagai salah satu makhluk hidup angkasa luar atau
eksobio adalah jin”.
b.
Agus N. Cahyo
Agus N. Cahyo adalah seorang penulis muda yang
produktif dalam sebuah buku yang berjudul : Teka-Teki
Misterius Segitiga Bermuda; Ragam Fakta, Teori, dan Fenomena yang Mencengangkan
dan subjudul : “Makhluk Lain : Alien atau Jin”, ringkasannya sebagai
berikut : “selama ini, muncul perdebatan mengenai adanya makhluk lain dari luar
angkasa yang bias merambah ke bumi ditambah dengan beberapa penampakan piring
terbang. Piring terbang tersebut diduga milik alien, makhluk seperti manusia
yang memiliki mata besar dengan tubuh tanpa bulu dan kecil. Benarkah ada alien
di dunia ini? Bagaimana Islam memandang hal itu? Ada yang asal menjawab, tetapi
sesuai dengan ajaran, yaitu bisa ada bisa tidak. Selama alien itu makhluk, maka
sangat mungkin adanya karena selain Khaliq, itu makhluk namanya. Tapi benarkah
dia ada, atau jangan – jangan hanya salah satu wujud jenis jin?”.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ayat – ayat Al-Qur’an yaitu surat An-Nahl [16]:8,
surat An-Nahl [16]:49, dan surat Asy Syuura [42]:29 mengakui adanya
makhluk hidup angkasa luar yaitu sejenis makhluk melata (daab-bah) bukan jin dan malaikat karena kata daab-bah tidak lazim digunakan untuk malaikat. Namun belum bisa
dipastikan bahwa eksobio sejenis hewan, dengan kata lain tidak mustahil bahwa daab-bah di langit tersebut sejenis
manusia bumi dengan peradaban dan kebudayaan mereka sendiri. Kemungkinan adanya
eksobio lebih dikuatkan dengan ditemukannya planet – planet seukuran bumi yang
berada di zona tepat huni, wilayah di mana air berbentuk cair.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. KH. Muchotob
Hamzah, MM. (2011). Mukjizat Al-Qur’an
Tentang Eksobiologi, Analisis dalam Perspektif Sains Modern. UNSIQ
Wonosobo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar