Kelebihan dan Kekurangan
Routing Statis dan Dinamis
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat networknya. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Hal ini sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke banyak network). Sedangkan Routing Statis harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis. Routing Statis ini cocok untuk topologi jaringan yang simple.
Kelebihan Routing Statis
·
Beban kerja router terbilang
lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi
router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada
·
Pengiriman paket data lebih
cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu
·
Deteksi dan isolasi
kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan
Routing Statis
·
Harus tahu semua alamat
network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)
Kelebihan
Routing Dinamis
·
Hanya mengenalkan alamat
network yang terhubung langsung dengan routernya
·
Tidak perlu mengetahui semua
alamat network yang ada
·
Bila terjadi penambahan
suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan
Kekurangan
Routing Dinamis
·
Beban kerja router lebih
berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu
·
Kecepatan pengenalan network
terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok
·
Setelah konfigurasi harus
menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada
·
Susah melacak permasalahan
pada suatu topologi jaringan lingkup besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar