SYIRIK DAN BENTUKNYA
Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas Mata Kuliah PAI
Dosen Pengampu : M.
Soffan Rizqi, Alh., S.Pd.I
Oleh :
1. Marzuqi
2. A. Faizun
3. M. Ali Yusuf
4. Ragil Setyawan
5. Tuh Bagus Amir
PRODI TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS
AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini,adalah sebagai tambahan ilmu dan wawasan kepada
kita semua terutama dalam hal Syirik, karena kita sebagai umat islam harus
mengetahui apa itu Syirik dan juga bentuk-bentuknya.
Ada tiga sebab
munculnya perilaku syirik :
1. Al jahlu (kebodohan)
Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan
masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang
salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung
berbuat syirik.
2.
Dhai’ful
iman (lemahnya iman)
Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa
nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa
nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik.
3.
Taqliid
(ikut-ikutan secara membabi-buta)
Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan
Allah selalu memberi alasan, mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek
moyang mereka.
B.
RUMUSAN
MASALAH
a.
Apa
pengertian syirik. ?
b.
Apa
bentuk – bentuk syirik. ?
c.
Akibat
dari perbuatan syirik. ?
d.
Hikmah
menghindari perbuatan syirik. ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah agar kita mengetahui apa itu syirik dan
bentuknya, supaya kita bisa terhindar dari perbuatan syirik, karena syirik
adalah perbuatan yang sangat di benci allah dan ancaman bagi orang yang
melakukannya adalah neraka.
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH
1.
Pengertian
syirik.
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah
adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang
yang melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu
perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu
hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.[1]
Syirik merupakan dosa besar, Allah mengampuni semua dosa yang
dilakukan hambanya kecuali syirik firman allah swt :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا
عَظِيمًا
Artinya :”Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS.
An-Nisaa’: 48).
2.
Bentuk
bentuk syirik[2]
a.
Syirik
besar (akbar)
Yaitu perbuatan
yang tidak akan mendapat ampunan dari allah, syirik besar terbagi 2 :
1.
Zahirun
jali (tampak nyata)
Yaitu
perbuatan kepada tuhan-tuhan selain allah, baik tuhan-tuhan yang ber bentuk
berhala bulan, matahari, gunung dll.
2.
Akbar
bathinum khafi (tersembunyi)
Seperti meminta
pertolongan kepada orang yang telah meninggal, setiap orang yang menaati selain
allah dan melakukan selain yang di syariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya berarti
dia telah terjerumus kedalam kemusrikan.
Firman allah
swt :
وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
Artinya: “…dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah
menjadi orang-orang yang musyrik.” (QS.
Al-An’am: 121).
b.
Syirik
kecil (asghar)
Syirik kecil merupakan dosa besar namun masih ada peluang akan di
ampuni selama ia masih mau bertaubat. Seorang pelaku syirik dikhawatirkan akan
meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.
Diantara Contoh
perbuatan syirik kecil (asghar) :
Ø Bersumpah dengan nama selain allah.
Sabda
Rasulullah SAW:
وَمَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللّٰهِ فَقَدْكَفَرَاَوْاَشْرَك
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah,
maka dia telah kufur atau syirik”. (HR. Tirmidzi).[3]
Ø Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur
meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
Sabda rasulullah SAW:
فَقَدْاَشْرَكَمَنْ
تَعَلَّقَ تَمِيْمَةًفَقَدْاَشْرَكَ
Artinya: “Barang siapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat
syirik”. (HR. Ahmad).[3]
Ø Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan
oleh orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu
dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
Sabda rasulullah SAW:
اِنَّ الرُّقْىَوَالتَّمَاٮِٕمَ
وَالتَّوَلَةَشِرْكٌ
Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan
syirik”. (HR. Ibnu Hibban).
Ø Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat
menipu atau mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah
hadits disebutkan
مَنْ
عَقَدَعُقْدَةًثُمَّ نَفَتَ فِيْهَافَقَدْسَحَرَ٬وَمَنْ سَحَرَفَقَدْاَشْرَك
Artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia meniupinya,
maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat
syirik”. (HR. Nasa’i).
Ø Peramalan
Peramalan ialah
memberitahukan dan menentukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa yang akan
datang baik dengan ilmu perbintangan, misalnya dengan membaca garis tangan baik
dengan bantuan jin dan sebagainya.
Rasulullah SAW
telah bersabda :
مَنِ اقْتَبَسَ شُعْبَةًمِنَ النُّجُوْمِ فَقَدِاقْتَبَسَ
شُعْبَةًمِنَ السِّحْرِ
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari
salah satu ilmu perbintangan, maka ia telah mempelajari sihir”.(HR.
Abu Daud).[4]
Ø Dukun dan tenung
Ialah orang
yang dapat memberitahukan tentang ghaib pada masa yang akan datang, atau
memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia.
Rasulullah SAW
telah bersabda :
“dari Wailah bin Asqa’i ra berkata: aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu
menanyakan tentang sesuatu, maka terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari.
Dan bila mempercayai perkataan tukang tenung itu, maka kafirlah ia”. (HR.
Thabrani).
3.
Akibat
dari perbuatan syirik[5]
a. Sulit menerima kebenaran
Firman Allah SWT:
خَتَمَ اللَّهُ
عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ
وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya
: “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah
tertutup, dan mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).
Hatiorang-orang
syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari Allah dan
Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari
sifat kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan
kepadanya. Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah diberi
peringatan atau tidak sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta.
b. Munculnya perasaan bimbang dan ragu.
Firman Allah SWT:
فِي
قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا
كَانُوا يَكْذِبُونَ
Artinya
:“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan
mereka mendapat adzab yang pedih, karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10).[6]
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang
syirik adalah perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan
batin seperti inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak
pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
Hanya akan memperoleh kesenangan sementara.
Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh orang-orang musyrik sifatnya
sementara, di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang pedih. Meskipun ketika
hidup di dunia mereka dalam keadaan miskin dan sengsara, lebih-lebih jika
mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap merupakan keuntungan dan kesenangan
karena mereka mengikuti hawa nafsunya
c. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan
sia-sia.
Amalan yang dinafkahkan orang-orang musyrik adalah
sia-sia (tidak diberi pahala oleh Allah), apa yang dimilikinya tidak akan dapat
digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah SWT:
مَثَلُ مَا
يُنْفِقُونَ فِي هَٰذِهِ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيحٍ فِيهَا صِرٌّ
أَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَأَهْلَكَتْهُ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ
اللَّهُ وَلَٰكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya
:“Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat
angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu
kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak
menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.” (QS. Ali Imran: 117).
d. Perbuatan musyrik menyebabkan murka Allah
SWT.
sebagaimana firman Allah:
فَإِنَّ اللَّهَ
عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Artinya: “…..maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS.
Al-Baqarah: 98).
e. Dijanjikan mendapat siksa neraka.
firman allah swt :
يَوْمَ
تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ
وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا
كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
Artinya
:“Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram.
Adapun orang-orang yang berwajah hitan muram (kepada mereka dikatakan), mengapa
kamu syirik setelah beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu
itu.” (QS. Ali Imran:
106).[7]
4.
Hikmah menghindari perbuatan syirik
1.
Menjadikan manusia memiliki
pandangan yang luas
Maksudnya
ialah manusia akan mempunyai pandangan yang luas tentang hal – hal yang
berkaitan dengan kehidupan, misalnya pengetahuan sains, agama, sosial yang
lebih.
2.
Mengangkat manusia ke derajat
yang tinggi dan mulia
Allah
senantiasa mengangkat derajat manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaNya.
3.
Mengalirkan rasa kesederhanaan dan
kesahajaanHidup
dengan kesederhanaan dan kesahajaan tanpa ada
campur tangan dari tindakan syirik yang menjadikan hidup
menjadi lebih bermakna.
4.
Membuat manusia menjadi suci dan
benar
Manusia akan
menjadi bersih, suci, dan benar apabila selalu mengingat Allah Swt, menjalankan
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
5.
Memunculkan kepercayaan yang teguh
dalam segala hal
Adanya
optimisme yang tinggi dalam segala bidang apabila kita percaya kepada sang
Kholiq, serta selalu mengingatnya dengan beribadah kepadanya.
6.
Tidak mudah putus asa dengan keadaan
yang dihadapi
Selalu sabar
dan tabah dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah SWT, karena dalam setiap
cobaan yang ada pasti akan ada hikmah yang bisa diambil.
7.
Menumbuhkan keberanian dalam diri
manusia
Dengan
menghindari syirik maka akan ada rasa keberanian dan optimis yang tinggi dalam
menjalani hidup agar tidak tersesat ke jalan yang salah.
8.
Mengembangkan sikap cinta damai dan
keadilan.
Tumbuhnya
rasa cinta dan damai dalam kehidupan apaibila kita selalu mengingat Allah SWT
dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
9.
Menjadi taat dan patuh dengan
hukum-hukum Allah
Selalu beribadah
kepadaNya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu
benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain
Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan
orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan Allah dan balasanya adalah
neraka.
Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang
menyembah dan mengakui adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan
Allah, baik Zat, Sifat, ataupun perbuatan-Nya.
Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan
aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak
hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik
kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar.
Daftar Pustaka
1. Subhani, Ja’far, Tauhid Dan Syirik, (Bandung: Mizan, 1996).
2. http://hidayahulama.wordpress.com,syirik-dan-macam-macamnya/(di upload /2013/06/30/ di download
2 juni 2014)
3.
http://blog.cahlaban.com,syirik-dan-bentuk-bentuknya.html(diupload 21/06/2012 di download 2 juni 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar