Kamis, 11 Juni 2015

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM | MAKALAH TENTANG SYIRIK dan BENTUKNYA


SYIRIK DAN BENTUKNYA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah PAI
Dosen Pengampu : M. Soffan Rizqi, Alh., S.Pd.I


Oleh :
1.      Marzuqi
2.      A. Faizun
3.      M. Ali Yusuf
4.      Ragil Setyawan
5.      Tuh Bagus Amir
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2014


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Yang melatar belakangi pembuatan makalah ini,adalah sebagai tambahan ilmu dan wawasan kepada kita semua terutama dalam hal Syirik, karena kita sebagai umat islam harus mengetahui apa itu Syirik dan juga bentuk-bentuknya.
Ada tiga sebab munculnya perilaku syirik :
1.      Al jahlu (kebodohan)
Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik.
2.      Dhai’ful iman (lemahnya iman)
Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik.
3.      Taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta)
Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan, mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka.   
B.     RUMUSAN MASALAH
a.       Apa pengertian syirik. ?
b.      Apa bentuk – bentuk syirik. ?
c.       Akibat dari perbuatan syirik. ?
d.      Hikmah menghindari perbuatan syirik. ?

C.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita mengetahui apa itu syirik dan bentuknya, supaya kita bisa terhindar dari perbuatan syirik, karena syirik adalah perbuatan yang sangat di benci allah dan ancaman bagi orang yang melakukannya adalah neraka.






















BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
1.      Pengertian syirik.
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.[1]
Syirik merupakan dosa besar, Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya kecuali syirik firman allah swt :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya :Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang  besar. (QS. An-Nisaa’: 48).

2.      Bentuk bentuk syirik[2]
a.       Syirik besar (akbar)
Yaitu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari allah, syirik besar terbagi 2 :
1.      Zahirun jali (tampak nyata)
Yaitu perbuatan kepada tuhan-tuhan selain allah, baik tuhan-tuhan yang ber bentuk berhala bulan, matahari, gunung dll.
2.      Akbar bathinum khafi (tersembunyi)
Seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal, setiap orang yang menaati selain allah dan melakukan selain yang di syariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya berarti dia telah terjerumus kedalam kemusrikan.
Firman allah swt :
وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
Artinya: “…dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-An’am: 121).
b.      Syirik kecil (asghar)
Syirik kecil merupakan dosa besar namun masih ada peluang akan di ampuni selama ia masih mau bertaubat. Seorang pelaku syirik dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.
Diantara Contoh perbuatan syirik kecil (asghar) :
Ø  Bersumpah dengan nama selain allah.
Sabda Rasulullah SAW:  

    وَمَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللّٰهِ فَقَدْكَفَرَاَوْاَشْرَك
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kufur atau syirik”. (HR. Tirmidzi).[3]
Ø  Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
Sabda rasulullah SAW:    
فَقَدْاَشْرَكَمَنْ تَعَلَّقَ تَمِيْمَةًفَقَدْاَشْرَكَ
Artinya: “Barang siapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat syirik”. (HR. Ahmad).[3]


Ø  Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan oleh orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
Sabda rasulullah SAW:  
   اِنَّ الرُّقْىَوَالتَّمَاٮِٕمَ وَالتَّوَلَةَشِرْكٌ
Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik”. (HR. Ibnu Hibban).

Ø  Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits disebutkan

مَنْ عَقَدَعُقْدَةًثُمَّ نَفَتَ فِيْهَافَقَدْسَحَرَ٬وَمَنْ سَحَرَفَقَدْاَشْرَك
Artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik”. (HR. Nasa’i).
Ø  Peramalan
Peramalan ialah memberitahukan dan menentukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa yang akan datang baik dengan ilmu perbintangan, misalnya dengan membaca garis tangan baik dengan bantuan jin dan sebagainya.
Rasulullah SAW telah bersabda :
مَنِ اقْتَبَسَ شُعْبَةًمِنَ النُّجُوْمِ فَقَدِاقْتَبَسَ  شُعْبَةًمِنَ السِّحْرِ
Artinya:  “Barangsiapa yang mempelajari salah satu ilmu perbintangan, maka ia telah mempelajari sihir”.(HR. Abu Daud).[4]



Ø  Dukun dan tenung
Ialah orang yang dapat memberitahukan tentang ghaib pada masa yang akan datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia.
Rasulullah SAW telah bersabda :
“dari Wailah bin Asqa’i ra berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu, maka terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila mempercayai perkataan tukang tenung itu, maka kafirlah ia”. (HR. Thabrani).
3.      Akibat dari perbuatan syirik[5]
a.       Sulit menerima kebenaran
Firman Allah SWT:
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya : “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).
 Hatiorang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah diberi peringatan atau tidak sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta.
b.      Munculnya perasaan bimbang dan ragu.
 Firman Allah SWT:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Artinya :“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat adzab yang pedih, karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10).[6]
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin seperti inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
Hanya akan memperoleh kesenangan sementara. Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh orang-orang musyrik sifatnya sementara, di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang pedih. Meskipun ketika hidup di dunia mereka dalam keadaan miskin dan sengsara, lebih-lebih jika mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap merupakan keuntungan dan kesenangan karena mereka mengikuti hawa nafsunya
c.       Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia.
Amalan yang dinafkahkan orang-orang musyrik adalah sia-sia (tidak diberi pahala oleh Allah), apa yang dimilikinya tidak akan dapat digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah SWT:
مَثَلُ مَا يُنْفِقُونَ فِي هَٰذِهِ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيحٍ فِيهَا صِرٌّ أَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَأَهْلَكَتْهُ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلَٰكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya :“Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.” (QS. Ali Imran: 117).

d.      Perbuatan musyrik menyebabkan murka Allah SWT.
sebagaimana firman Allah:
فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Artinya: “…..maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98).
e.       Dijanjikan mendapat siksa neraka.
firman allah swt :
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
Artinya :“Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitan muram (kepada mereka dikatakan), mengapa kamu syirik setelah beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu.” (QS. Ali Imran: 106).[7]
4.       Hikmah menghindari perbuatan syirik
1.      Menjadikan manusia memiliki pandangan yang luas
Maksudnya ialah manusia akan mempunyai pandangan yang luas tentang hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya pengetahuan sains, agama, sosial yang lebih.
2.       Mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia
Allah senantiasa mengangkat derajat manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaNya.
3.      Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaanHidup
 dengan kesederhanaan dan kesahajaan tanpa ada campur tangan dari tindakan syirik yang menjadikan hidup menjadi lebih bermakna.
4.      Membuat manusia menjadi suci dan benar
Manusia akan menjadi bersih, suci, dan benar apabila selalu mengingat Allah Swt, menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
5.      Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
Adanya optimisme yang tinggi dalam segala bidang apabila kita percaya kepada sang Kholiq, serta selalu mengingatnya dengan beribadah kepadanya.
6.      Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
Selalu sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah SWT, karena dalam setiap cobaan yang ada pasti akan ada hikmah yang bisa diambil.
7.      Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
Dengan menghindari syirik maka akan ada rasa keberanian dan optimis yang tinggi dalam menjalani hidup agar tidak tersesat ke jalan yang salah.
8.      Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan.
Tumbuhnya rasa cinta dan damai dalam kehidupan apaibila kita selalu mengingat Allah SWT dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
9.      Menjadi taat dan patuh dengan hukum-hukum Allah
Selalu beribadah kepadaNya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.[8]























BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan Allah dan balasanya adalah neraka.
Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah dan mengakui adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah, baik Zat, Sifat, ataupun perbuatan-Nya.
Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar.
















Daftar Pustaka 
1.      Subhani, Ja’far, Tauhid Dan Syirik, (Bandung: Mizan, 1996).
2.      http://hidayahulama.wordpress.com,syirik-dan-macam-macamnya/(di upload /2013/06/30/ di download  2 juni 2014)
3.      http://blog.cahlaban.com,syirik-dan-bentuk-bentuknya.html(diupload 21/06/2012 di download 2 juni 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar