BASIS DATA (DATABASE)
PENGERTIAN
Basis data (bahasa Inggris: database),
atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan
di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola
dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen
basis data (database
management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal
dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal
di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan
yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri
yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan
dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah
kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis
data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak
cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini
dikenal sebagai model basis data atau model
data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut
istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan
dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel
diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti
model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit
untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada
koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya
seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database
management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator
dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Basis data atau database
Kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur
tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan
manipulasi untuk kegunaan tertentu Ada juga yang mendefinisikan basis data
adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut
Alasan Perlunya Database
ü Basis data
merupakan salah satu komponen penting dalam system informasi, karena merupakan
dasar dalam menyediakan informasi.
ü Basis data
menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya.
ü Basis
data mengurangi duplikasi data (data redudancy).
ü Dengan
mengaplikasikan basis data hubungan data dapat ditingkatkan.
ü Basis data
dapat mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.
Terminologi Dan Konsep Basis Data
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis & data. Basis dapat
diartikan sebagai markas / gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data
adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan
peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf
simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis
data sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
- Himpunan
kelompok data / arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian
rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat & mudah.
- Kumpulan
data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa
dan tanpa pengulangan/ penumpukan (redundansi), untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
- Kumpulan file/ tabel /arsip yang saling berhubungan
yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data dan lemari arsip
sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya
adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan
dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/ arsip. Perbedaannya hanya
terletak pada media penyimpanan yang digunakan . jika lemari arsip menggunakan
lemari sebagai media penyimpanannya, maka basisdata mnenggunakan media
penyimpanan elektronis seperti disk (disket, harddisk).
Yang perlu diingat adalah bahwa tidak
semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Yang
sangat ditonjolkan dalam basisdata adalah pengaturan, pemilahan,
pengelompokkan, pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai
fungsi/jenisnya. Pemilahan/ pengelompokan ini dapat berbentuk sejumlah file/
tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field data
dalam setiap file/tabel.
Tujuan dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :
§ Kecepatan & kemudahan (speed)
Dengan
memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data
tersebut secara lebih cepat & mudah.
§ Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam
sebuah basisdata,maka redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga
akan memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basisdata, efisiensi ruang
penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan
membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
§ Keakuratan (accuracy)
Pengkodean
atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan
(constraint), dmain data, keunikan data, dsb, yang secara ketat dapat
diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak
akuratan penyimpanan data.
§ Ketersediaan (availability)
Dengan
pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang
dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
§ Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan
data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini
dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap.
Untuk mengakomodasi kelengkapan data, seperti
§ Keamanan (security)
aspek
keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan
pemakai basis data serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa
saja yang boleh dilakukannya.
§ Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis
data yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi kebutuhan ini.
Alasan
mengapa mempelajari basisdata :
- perpindahan dari komputasi ke
informasi
- himpunan elemen data semakin banyak
dan beragam
o
perpustakaan digital. Video
interaktif
o
kebutuhan untuk memperluas DBMS
- DBMS mencakup bidang ilmu lain
o
System operasi, bahasa pemrograman,
teori komputasi, AI, logika, multimedia.
Operasi
dasar pembuatan Basis data :
n Pembuatan Basis Data (Create
Database)
Yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
n Penghapusan Basis Data (Drop
Database)
Yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus
beserta isinya, jika ada)
n Pembuatan File/Table baru ke suatu
basis data (Create Table)
Yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah
lemari arsip yang telah ada.
n Penghapusan File/Table dari suatu
basis data (Drop Table)
Yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di
sebuah lemari arsip.
n Penambahan data baru ke suatu
file/table di sebuah basis data (insert)
Identik dengan penambahan lembaran arsip baru kesebuah
map arsip.
n Pengambilan data dari sebuah
file/table (Retrieve/Search)
Identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map
arsip.
n Pengubahan data dari sebuah
file/table (Update)
Identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di
sebuah map arsip.
n Penghapusan data dari sebuah
file/table (Delete)
Identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada
di sebuah map arsip.
A.
Hirarki Data
Berdasarkan
tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah
hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.
a. basis data, merupakan sekumpulan dari
bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
b.
berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan
denngan suatu objek.
c.
record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang
saling berhubungan terhadap obyek tertentu
- fixed length record, semua field dalam record memiliki
ukuran yang tetap.
- Variabel length record, field-field dalam record dapat
memiliki ukuran berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end of
record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record)
d. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut
data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.
e.
byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
- fixed length field, memiliki ukuran
yang tetap.
- variabel length field, field-field dalam record dapat
memiliki ukuran berbeda.
- byte mrupakan
sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan
bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (I byte= I karakter)
g.
bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0
dan 1. sistem binner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi
antara manusia dan mesin, yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan
hanya dapat membedakan 2 macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada
tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.
B. Konsep DBMS (database management system)
Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software)
yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan,
penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database.
Software
yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS.
Access, dan lain-lain
Komponen
utama DBMS :
- Perangkat
keras
berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti
prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan
juga untuk menyimpan basis data.
- Basisdata
sebuah
DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah
obyek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata
juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya
secara detail).
- Perangkat
lunak
perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan
perangkat lunak/program pengelola basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan
menentukan bagaimana data diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia
juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama,
pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dsb.
Contoh
perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.
- Pengguna/user
pengguna
dapat digolongkan menjadi 3 :
·
Pengguna akhir / end user.
Dapat
dibagi menjadi 2 :
- Pengguna aplikasi : adalah orang yang
mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
-
Pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan
perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.
·
Pemrogram aplikasi
adalah orang yang membuat program aplikasi yang
menggunakan basisdata.
·
Administrator database / DBS (database
administrator)
adalah orang yang bertanggungjawab
terhadap pengelolaan basisdata.
Tugas DBA :
- Mendefinisikan basisdata
- Menetukan isi basisdata
- Menentukan sekuritas basisdata
C. Pemanfaaatan Ilmu Basis Data
Bidang
Fungsional :
§ Kepegawaian
§ Pergudangan (inventory)
§ Akuntansi
§ Reservasi
§ Layanan Pelanggan
Bentuk
Perusahan :
§ Perbankan
§ Rumah Sakit
§ Produsen Barang
§ Sekolah
§ Telekomunikasi
D. Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan
fasilitas/antarmuka (interface) kepada user.untuk itu system tersebut
akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara,
sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan
secara fisik.
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam
memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database
sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna
sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana
sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database,
dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu
seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik.
Terdapat
3 level abstraksi :
1. Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini
menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data
dijabarkan secara rinci.
2. Level Logik / Konseptual (Conceptual
Level)
Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini
menjabarkan data apa (what) saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan
juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna
dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel
mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.
3. Level Penampakan/pandangan (View
Level)
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi
data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang
berorientasi pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing
pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis
data. Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang
digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan
bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua
pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database
tersebut.
E. Model Basis Data
Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi
dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan
batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database. Model
data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam
database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis,
yaitu :
a. Model
Database Hirarki (Hierarchical Database Model)
Model hirarkis
biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan
orangtua-anak
b. Model Database Jaringan (Network
Database Model)
c. Model
Database Relasi (Relational Database Model)
Model
Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (
yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas
tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa
disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). Model database
ini dikemukakan pertamakali oleh EF codd, seorang pakar basisdata. Model ini
sering disebut juga dengan database relasi.
Model database hirarki dan jaringan
merupakan model database yang tidak banyak lagi dipakai saat ini, karena adanya
berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk struktur hirarki dan jaringan saja.
Artinya tidak mengakomodir untuk berbagai macam jenis persoalan dalam suatu
sistem database.
Model database relasi merupakan model
database yang paling banyak digunakan saat ini, karena paling sederhana dan
mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam
mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam
model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record)
dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item
data (data value), table-tabel yang ada di hubungkan (relationship)
sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga
dapat meminimalkan duplikasi data.
Tingkatan Data Dalam Database Relasi
Dalam suatu sistem database relasi, data yang tersimpan
dalam DBMS mempunyai tingkatan-tingkatan, sebagai berikut :
Karakter (Characters)
Merupakan bagian terkecil dalam database, dapat berupa
karakter numerik (angka 0 s.d 9), huruf ( A - Z, a - z) ataupun
karakter-karakter khusus, seperti *, &. %, # dan lain-lain.
Field atau Attribute
Merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu item
data yang sejenis, Misalnya : field nama, file NIM dan lain sebagainya. Setiap
field harus mempunyai nama dan tipe data tertentu. Isi dari field di sebut Data
Value. Dalam table database, field ini disebut juga kolom.
Record atau Tupple
Tuple/Record adalah kumpulan data value dari attributee
yang berkaitan sehingga dapat menjelaskan sebuah entity secara lengkap. Misal : Record entity mahasiswa
adalah kumpulan data value dari field nobp, nama, jurusan dan alamat
per-barisnya. Dalam tabel database, Record disebut juga baris.
Table/Entity
Entity
merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa
berupa objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan
disimpan di database. Misal. Pada sistem database akademik, yang menjadi entity
adalah, mahasiswa, dosen, matakuliah dan lain-lain. Dalam aplikasi
nantinya, penggunaan istilah Entity sering di samakan dengan istilah Tabel.
(Entity = table). Disebut tabel, karena dalam merepresentasikan datanya di atur
dalam bentuk baris dan kolom. Baris mewakili 1 record dan kolom mewakili 1
field. Dalam sistem database tradisional, entity/table ini disebut juga dengan
file.
Database
Kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun
secara logis, sehingga menghasilkan informasi yang bernilai guna dalam proses
pengambilan keputusan.
Ada beberapa
sifat yang melekat pada suatu tabel :
• Tidak boleh
ada record yang sama (kembar)
• Urutan record
tidak terlalu penting, karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan.
• Setiap field
harus mepunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama).
• Setiap field
mesti mempunyai tipe data dan karakteristik tertentu
MACAM-MACAM
PERINTAH DATA BASE
1.
Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh
administrator basis data (DBA) utnuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah
deskripsi lengkap tentang struktur medan, rekaman, dan hubungan data pada basis
data Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang
memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.
DDL Digunakan untuk mespesifikasikan struktur/skema basis
data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan.
Hasil kompilasi perintah DDL adalah kamus data (File yang
berisi metadata (data yang mendeskripsikan data sesungguhnya).
Struktur penyimpan dan metode akses yang digunakan oleh
sistem basis data disebut dengan data storage and definition language.
2.
Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah,
manipulasi dan mengambil data pada basis data. Tindakan
seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data menjadi bagian dari DML.
DML pada dasarnya dibagi menjadi dua
:
- Prosedural, yang menuntut
pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara
mendapatkannya.
- Nonprosedural, yang
menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi tidak perlu
menyebutkan cara mendapatkannya.
3. DQL ( Data Query Language)
Query sesungguhnya berarti
pertanyaan atau permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam bentuk asli,
karena telah populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia
F. Model Entity-Relationship (ER)
Model Entity-Relationship adalah model data konseptual
tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data
konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data,
transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.
Model ER adalah data konseptual tak
tergantung DBMS dan platform perangkat keras tertentu. Model ER dikemukakan
oleh Chen [1976]. Sejak itu, telah memperoleh banyak perhatian dan perluasan.
Model ER adalah persepsi terhadap dunia
nyata sebagai terdiri objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan
(relationship) antar entitas-entitas itu.
Konsep paling dasar di model ER adalah entitas,
relationship dan atribut.
Komponen-komponen utama model ER adalah:
a.Entitas (entity), Entitas memodelkan objek-objek
yang berada diperusahaan/lingkungan.
b.Relationship. Relationship memodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas.
c.Atribut-atribut (properi-properti), memodelkan properti-properti dari entitas dan relationship.
d.Konstrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas.
b.Relationship. Relationship memodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas.
c.Atribut-atribut (properi-properti), memodelkan properti-properti dari entitas dan relationship.
d.Konstrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas.
Entitas (Entity) dan Himpunan
Entitas (Entitas Sets)
Entitas merupakan individu yang
mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi pegawai di
sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah entitas.
Sekelompok entitas yang sejenis dan
berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets).
Sederhananya, entitas
menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada
rumpun (family) dari individu tersebut.
Seorang pasien, misalnya akan
dimasukkan dalam himpunan entitas pasien. Sedang seorang dokter akan
ditempatkan dalam himpunan entitas dokter.
Dalam berbagai pembahasan/literature, penyebutan himpunan entitas (yang kurang praktis) ini seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja.
Karena itu sering ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literature sebenarnya menunjuk pada himpunan entitas.
Dalam berbagai pembahasan/literature, penyebutan himpunan entitas (yang kurang praktis) ini seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja.
Karena itu sering ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literature sebenarnya menunjuk pada himpunan entitas.
Kunci Entitas
Sebagaimana model relasional, adalah
penting dan berguna untuk memasukkan kunci yang diasosiasikan dengan himpunan
entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah himpunan atribut A. Sehingga
tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai sama untuk tiap atribut di A
dan tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci di S, dengan demikian kunci
mempunyai property minimal.
Atribut (Atributes/Properties)
Setiap entitas pasti memiliki atribut
yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut. Penentuan
/ pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal
penting lainnya dalam pembentukan model ER. Contoh : nim, nama, alamat, kode.
Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship
Sets)
Relasi menunjukkan adanya hubungan di
antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
Misalnya, entitas seorang mahasiwa dengan
nim = ‘980001’ dan
nama_mhs = ‘Ali Akbar’ (yang ada di himpunan entitas
Mahasiswa)
mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan
kode_kul=’IF-110’ dan
nama_kul=’Struktur Data’.
Relasi diantara kedua entitas tadi
mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil/mempelajari mata
kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang ditinjau.
Kumpulan semua relasi diantara
entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpuan entitas tersebut
membentuk himpunan relasi (relationship sets).
Sebagaimana istilah himpunan entitas
yang banyak sekali disingkat menjadi entitas, istilah himpunan relasi jarang
sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah relasi saja.
Kardinalitas/derajat Relasi
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah
maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan
entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya
A dan B) dapat berupa :
a.
Satu ke satu (One to One),
setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada
himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
b.
Satu ke Banyak (one to many),
setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada
himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
c.
Banyak ke Satu (Many to One),
setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas
pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas B.
d.
Banyak ke Banyak (Many to Many)
setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas A.
Diagram Entity-Relationship (ER)
Penggambaran Model ER secara sistematis
dilakukan melalui diagram ER. Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram ER yang
dapat digunakan adalah:
1.
Persegi
panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
2. Lingkaran/Elips, menyatakan atribut
(Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).
3.
Belah ketupat,
menyatakan Himpunan Relasi.
4. Garis, sebagai penghubung antara
Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan atributnya.
5. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan
dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi
one to one, 1 dan N untuk relasi one to many atau N dan N untuk relasi many to
many).
Tahap
Pembuatan Diagram ER
Diagram ER selalu dibuat secara
bertahap. Paling
tidak ada dua kelompok penahapan yang biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram
ER, yaitu :
a.
Tahap pembuatan Diagram ER awal (preliminary design). Yaitu :
- Mengidentifikasi
dan menetapkan seluruh entity yang terlibat dalam sistem database tersebut.
-
Menentukan attribute-attribute atau
field dari masing-masing entity beserta kunci (key)-nya.
- Menentukan attribute
dari suatu entitas sangat menentukan baik atau tidaknya sistem database yang
dirancang, karena attribute ini sangat menentukan nantinya dalam proses relasi.
Attribute merupakan ciri khas yang melekat pada suatu entity, misalnya
attribute pada mahasiswa dapat berupa nobp, nama, tempat lahir, tanggal lahir,
alamat, nama orang tua, pekerjaan orang tua dan lain-lain. Dari sekian banyak
kemungkinan attribute yang ada pada entity mahasiswa, kita dapat menggunakan
hanya yang perlu saja. Setelah menentukan attributenya selanjutnya adalah
menentukan field kunci. Field kunci adalah penanda attribute tersebut sehingga
bisa digunakan untuk relasi nantinya dan field kunci ini harus bersifat unik.
Misalnya pada entity mahasiswa, attribute nobp bisa dijadikan field kunci,
karena bersifat unik dan tidak ada mahasiswa yang mempunyai nobp sama.
- Mengidentifkasi
dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-himpunan entity yang
ada beserta kunci tamu (foreign key)- nya. Setelah menentukan entity dan
attribute beserta field kuncinya, maka selanjutnya adalah menentukan entity
yang terbentuk akibat adanya relasi antar entity. Misalnya antara entity
mahasiswa dengan entity dosen, terjadi suatu hubungan proses mengajar, maka
proses mengajar ini merupakan entity baru. Entity mengajar ini harus kita
tentukan juga attribute yang melekat padanya beserta kunci tamu (foreign key).
Kunci tamu adalah field kunci utama pada tabel lain, dan field tersebut
digunakan juga pada tabel yang satu lagi. Misalnya nobp adalah field kunci dari
entity mahasiswa, pada entity mengajar terdapat juga attribute NoBP, maka
keberadaan attribute nobp pada entity mengajar disebut sebagai kunci
tamu. Proses menentukan hubungan antar entity juga sangat menentukan kualitas
system database yang dirancang.
-
Menentukan
derajat relasi untuk setiap himpunan relasi. Setelah semua entity dan attribute
yang dibutuhkan terbentuk, maka selanjutnya adalah menentukan derajat relasi
antar entity tersebut, apakah satu kesatu, satu ke banyak atau sebaliknya, atau
banyak ke banyak. Berhati-hatilah dalam menentukan derajat relasi ini, karena
nantinya akan berhubungan dengan proses query terhadap data
- Melengkapi himpunan entitas dan
himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).
Jenis-Jenis Kunci (Key)
• Candidat Key
Sebuah
attribute atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record, disebut
candidate key. Attribute ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap
recordnya. Fungsi dari candidate key ini adalah sebagai calon primary key.
Contoh candidate-key :
|
||||||
![]() |
![]() |
|||||
ID_Cus
|
Name
|
NoOfPay
|
Amount
|
112233
|
Tim
|
890
|
9000
|
112231
|
Kate
|
891
|
8000
|
112241
|
Tyson
|
895
|
10000
|
• Primary Key
Salah satu
atrribut dari candidat key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 kriteria
sbb :
- Key tersebut lebih natural untuk
dijadikan acuan
- Key tersebut lebih sederhana
- Key tersebut cukup uniqe
• Foreign Key
Jika
sebuah primary key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary
key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign key. Misal : Primary Key
KodeDosen dari entity Dosen digunakan juga pada field entity KRS, maka
keberadaan field KodeDosen pada entity KRS disebut sebagai foreign key.
• Alternate Key
Setiap
atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan
dinamakan alternate key. Pada contoh sebelumnya bila untuk primary key dipilih
ID_Cus maka alternate key nya adalah No.of Pay
.
|
![]() |
|||||
![]() |
||||||
KODE
|
MK
|
SKS
|
KD-Dosen
|
TEL 100
|
Fisika
|
3
|
D-101
|
TEL 200
|
Isyarat
|
2
|
D-109
|
TEL 210
|
T.Kendali
|
2
|
D-101
|
KD-Dosen
|
Nama_Dosen
|
D-100
|
Badu,S.T
|
D-101
|
Ir.Thomas
|
D-109
|
Harry,S.T,M.T
|
|

b. Tahap optimasi Diagram ER (final
design).
G. Normalisasi
Proses
normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang
bagus menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini
terpenuhi:
a. Mengoptimalisasi redudansi
(pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi tidak bisa dihilangkan sama
sekali karena berguna untuk integritas referensial, tetapi redudansi bisa
dioptimalisasi. Untuk jumlah data yang tidak terlalu banyak mungkin tidak
terlalu berpengaruh dalam hal penggunaan harddisk. Tapi bayangkan jika ada
ribuan, bahkan jutaan redudansi, mungkin akan sangat berpengaruh pada
penggunaan ruang.
b.
Menghilangkan
anomali. Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi).
Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama
sebanyak 4 record. Jika pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu record
saja, maka terjadi ketidak-konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2
nama bank yang berbeda.
Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan
menghilangkan anomali.
Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai
keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a.
Meminimalkan
ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
- Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis
data.
- Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
- Memaksimalkan stabilitas struktur data.
SQL (Structured Query Language)
SQL
adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut
ANSI (American National Standards Institute), bahasa ini merupakan
standar untuk relational database management systems (RDBMS):
Pernyataan-pernyataan
SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti : update data pada database
atau menampilkan data dari database. Hampir semua software database
mengimplementasikan bahasa SQL sebagai komponen utama dari produknya, salah
satunya MySQL.
MySQL
Untuk
melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang
sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga
dapat di-download dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI):
MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat
juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis
web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk
administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front,
Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL
Perintah dasar MySQL
Bahasa
SQL memiliki struktur yang mudah dipahami karena perintah – perintahnya pada
dasarnya dibuat dari bahasa Inggris. Sehingga kita dapat melakukan perintah
– perintah SQL ke dalam database MySQL, yaitu
ü Memasukkan atau
menambah record baru ke dalam database.
ü Mengeksekusi query
database
ü Mengambil data
dari database
ü Mengubah record pada database
ü Menghapus record pada database
Perintah SQL dapat diketik dengan huruf besar atau kecil (non case
sensitive). Setelah selesai mengetik perintah di MySQL harus diakhiri dengan
tanda titik koma sebagai penanda akhir dari perintah MySQL. Perintah SQL dapat
diketik dengan huruf besar atau kecil (non case sensitive). Setelah
selesai mengetik perintah di MySQL harus diakhiri dengan tanda titik koma
sebagai penanda akhir dari perintah MySQL.
DBMS (Database Management System)
Menurut Date, Sistem Basis Data adalah system
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat
informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Manajemen Sistem Basis Data (Database Management
System ± DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal
pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi
alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana n data
dalam fiel dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
DAFTAR PUSTAKA
6.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Mini_Howto_iptables_untuk_Firewall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar